5 Dec 2014

Kok Selalu PNS?

PNS atau Pegawai Negeri Sipil adalah pegawai yang direkrut oleh pemerintah baik pusat maupun daerah.

Pegawai ini mengisi diseluruh lini lembaga / institusi / Dinas / badan yang ada di Pemerintahan pusat sampai dengan ke kelurahan.

Dunia kesehatan, pertanian, kelautan sampai dengan pendidikan tidak luput dari peran serta pegawai tersebut.

Namun, akhir-akhir ini yang menjadi pusat perhatian pemerintah pusat tertuju tajam pada apa yang menjadi ruang gerak dari PNS tersebut.

Sampai ada anggapan bahwa keadaan PNS itu hanya sebatas membuat keuangan negara menjadi tak stabil. Alias mengalami pemborosan.

Sehingga muncullah ide Reformasi Birokrasi dan Revolusi Mental. Sampai ruang gerak PNS tersebut seakan dibatasi.

Dan seolah-olah PNS itu tumbuh subur dengan segala pemborosan anggarannya, seperti halnya perjalanan dinas dan menggunakan fasilitas hotel dalam setiap kegiatan.

Padahal hal itu memang dianggap wajar saja, jika memang fasilitas yang ada sudah memadai tak mungkin segala sesuatunya dilakukan di tempat lain.

Dan kenapa selalu PNS yang menjadi sorotan, kehidupan mewah ataupun kesejahteraan yang mereka dapatkan ya memang hanya sebatas cukup.

Jika kita ambil positifnya saja tak akan mungkin kita beranggapan aneh terhadap PNS.

Sungguh sangat disayangkan bila pekerjaannya selalu dinilai miring.

Menurut penelusuran, PNS banyak yang punya rumah ataupun mobil juga sebenarnya mereka banyak yang mengajukan pinjaman sama Bank.

Dan hidup mereka hanya tergantung pada tunjangan, karena gaji sudah dipotong oleh Bank.

Dan jika dibandingkan dengan Swasta sungguh masih jauh.

Dan mengenai PNS banyak keluyuran juga, ya memang mereka lagi tugas luar, bisa sedang survey harga atau sedang monev atau kunjungan ke lapangan.

Tapi kadang kita selalu menganggap kerja mereka cuma keluyuran tidak jelas.

Baiknya kita berfikir positif memandang PNS, jangan selalu negatif.

Karena jika tidak ada PNS apakah negara ini akan jalan?

Siapa yang akan mengajar anak-anak kita, siapakah yang akan mengurus pemerintahan ini.


No comments:

Post a Comment