14 Nov 2014

Menerima CPNS Mengabaikan Honorer


Sumber gambar: internet

Entah apa yang menjadi acuan, apa yang dibutuhkan PNS apa tenaga kerjanya.

Kebutuhan PNS di negeri ini rasanya hanya sekedar data saja, padahal di dalamnya sebenarnya sudah lengkap tenaganya.

Kenapa demikian? Contoh dilihat secara struktural disuatu lembaga instansi memang kekurangan PNS akan tetapi padahal secara tenaga kerjanya memadai hanya yang PNS nya sedikit sisanya honorer.

Ya apalah arti seorang honorer, apabila berbicara kasarnya honorer itu cuma terpakai tenaganya saja, sedangkan untuk mengisi kekosongan secara struktural ya tidak bisa, makanya timbullah sebuah kata yaitu butuh PNS.

Ya sekali lagi butuh PNS bukan butuh tenaganya. Memang ada sebagian untuk daerah-daerah tertentu selain membituhkan PNS juga membutuhkan tenaga kerjanya.

Inilah yang kadang membuat kita berfikir, karena melihat seberkas data butuh PNS (untuk mengisi secara struktural), maka merekrutlah CPNS, tapi seolah mengabaikan orang-orang yang selama ini mengabdi dan diperbantukan di lembaga atau instansi tersebut namun statusnya masih Honorer.

Makannya tak ayal kita lihat seperti gambar di atas, yang mengabdi begitu lama pekerjaan yang dikerjakan sama bebannya hanya karena status , ya nasib honorer sudahlah bagaikan langit dan bumi.

Honorer yang sudah lama mengabdi dan piawai dalam pekerjaannya gajinya di bawah standar dan segitu-gitu saja, bahkan ada yang gajinya 150 ribu sampai 200 ribu perbulan sudah pasti kurang dari kata layak. Akan tetapi CPNS yang baru masuk gajinya sudah lebih layak dibandingkan honorer.

Sudah bukan rahasia lagi, ada pegawai honorer baik jadi guru maupun bekerja di lembaga atau instansi pemerintah yang banyak mencari sampingan.

Bahkan ada yang sepulang ngajar atau bekerja mereka ada yang mengojeg dan bahkan ada juga rela menjadi tukang parkir.

Sungguh malang nasib honorer, mudah-mudahan di pemerintahan baru ini ada yang lebih memperhatikan mereka, memberikan kesejahteraan pada mereka.

Setidaknya fikiran mereka tetap konsen untuk pengabdiannya dan tidak terbagi untuk berfikir masalah anak istri di rumah yang masih serba kekurangan.




No comments:

Post a Comment