21 Oct 2014

Semoga Tidak Ada Anggota DPR (DEWAN PERWAKILAN REKANAN)

Berbicara dengan yang namanya DPR memang sekarang banyak sekali under estimet terhadap yang menduduki jabatan itu.

Sudah sangat terasa gaung ketidak simpatian rakyat terhadap apa yang namanya anggota yang tersebut.

Sampai tertuang disebuah liriknya Iwan Fals yang bercerita tentang wakil rakyat, yang senangnya tidur saat sidang soal rakyat.

Belum lagi sekarang jaman yang sudah canggih, bisa jadi wakil rakyat itu kalau sidang lebih suka buka media sosial dibandingkan berbicara permasalahan rakyat.

Jika kita survey, sepertinya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap wakilnya sudah mulai menurun. Karena Janji yang diucapkan ketika kampanye belum tentu terasa oleh rakyat.

Yah walaupun demikian, kita yakin juga tidak semua wakil raykat bersifat demikian, mungkin yang membuat tingkat kepercayaan rakyat terhadap wakilnya itu terlalu banyak yang tidak baiknya dibandingkan yang baik.

Muatan dari niat wakil rakyat yang mencalonkan diri itu pasti banyak beberapa hal yang bersifat pribadi.

Dengan berfikir jika terpilih, hidupnya akan lebih baik....bukan rakyat yang akan lebih baik.

Masa kampanye telah usai, janji-janji yang digembar-gemborkan kepada rakyat belum pasti akan terpenuhi dan bisa jadi dinomor sekiankan.

Kita bisa lihat waktu masa pencalonan kemarin, sampai-sampai ketika dia tidak terpilih, mereka mencoba menutup akses jalan, kecewa dengan masyarakat yang notabene mungkin merasakan sedikit dana kampanyenya itu tetapi tidak terpilih jadi ujung-ujungnya minta dananya kembali.

Dari berita demikian saja kita dapat simpulkan bahwa muatan niat mereka yang mencalonkan diri itu hanya sekedar mencari kekuasaan bukan semata-mata untuk rakyat.

Berbicara mengenai dana kampanye, pasti kita akan berfikir dari siapa dan dapat dari mana, ya walaupun kadang memang ada yang dari modal sendiri atau bisa jadi modal dari orang lain.

Ketika terpilih bisa jadi pikirannya tak akan fokus untuk rakyat, tapi untuk pribadi sehingga timbul pemikiran bahwa bagaimana cara untuk modalnya kembali.

Untuk wakil yang terpilih yang menggunakan dana dari sponsor atau kelompok tertentu juga demikian, tidak akan fokus berfikir tentang rakyat, bisa jadi bagaimana cara mengembalikan modal atau memenuhi janjinya sama sponsor tersebut.

Misalnya, ketika mereka hendak mencalonkan diri, mereka mendekati beberapa pengusaha agar mau memberikan modal kampanye untuknya dengan syarat jika terpilih si pengusaha tersebut akan dibantu untuk mendapatkan proyek.

Nah, ujung-ujungnya SKPD-SKPD yang mempunyai pekrjaan/paketlah yang jadi sasaran, sehingga muncullah yang namanya Rekanan titipan Dewan, dan biasanya ketika meminta paket atau jatah pekerjaan pasti menggunakan kekuasaanya.

Jadi sekarang itu muncullah beberapa kata kepanjangan dari DPR, jika melihat gambaran tadi di atas ya bisa jadi kepanjangan dari DPR itu ya Dewan Perwakilan Rekanan.

Ya kita lihat saja kinerja wakil kita disana, semog sudah tidak ada lagi plesetan-plesetan tentang DPR agar cukup dengan kata aslinya saja yaitu Dewan Perwakilan Rakyat.

Benar-benar bekerja dan berfikir hanya untuk rakyat. Bukan untuk Partai,Golongan, Pribadi ataupun Rekanan.

Semoga!!!!

No comments:

Post a Comment