29 Oct 2014

Subsidi BBM bebani negara | Subsidi dicabut bebani rakyat

Sambil duduk di warung kopi, mengobrol tentang bangsa ini tak akan ada habisnya.

Permasalahan demi permasalahan bangsa ini memang menjadi pekerjaan rumah kita bersama, solusi yang tepatpun harus kita cari dalam-dalam.

Setelah terpilihnya wakil rakyat dan pemerintahan yang baru ini kita sangat percayakan kepada mereka, tiap tahunnya pasti ada perubahan, entah perubahan baik atau kah sama saja atau lebih buruk.

Kita berdoa saja semoga pemerintahan dan wakil rakyat yang baru bisa menciptakan perubahan yang membuat rakyat sejahtera. Amiin

Berbicara tentang bangsa ini selalu saja menyinggung masalah ekonomi, karena tingkat kesejahteraan masyarakat memang berada dalam indikator ekonomi bangsa seperti apa.

Dan berbicara tentang ekonomi di Indonesia rasanya memang sangat tergantung sekali nilai tukar rupiah dan masalah BBM.

Sepertinya kedua faktor itu sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan bangsa ini.

Permasalahan BBM memang masalah bagai makan buah simalakama, maju kena mundur juga kena.

Subsidi selama ini dialokasikan untuk menunjang biaya BBM agar murah dianggap membebani keuangan negara dan dianggap pemborosan dan tidak tepat sasaran karena banyak yang memakai BBM itu orang menengah ke atas.

Maka daripada demikian, lebih baik uang subsidinya dialokasikan untuk dana pendidikan dan kesehatan masyarakat.

Namun hal itu membuat dilema dan serba salah, ketika subsidi terus menerus maka akan membebani negara, akan tetapi ketika subsidi itu dicabut justru akan membebani rakyat, tidak hanya menengah ke atas melainkan yang menengah ke bawah pun akan terima imbasnya.

Seperti yang kita ketahui, ketika BBM naik pasti semua bahan pokok kebutuhan masyarakat akan ikut naik, mungkin dikarenakan biaya transportasi pengiriman akan melonjak juga dikarenakan BBM.

Dahulu ketika harga BBM murah, sepertinya kehidupan sejahtera, punya uang sedikitpun jika memang bahan pokok kebutuhan masyarakat murah dirasa akan cukup.

Dan ketika nilai uang 100 rupiah seakan 1000 rupiah dikarenakan harga murah sepertinya menjadi nilai mata uang kita sangat berharga.

Kehidupan masyarakat sangat sulit, sulitnya lapangan pekerjaan ditambah sulitnya juga mendapatkan bahan pokok dikarenakan mahal sehingga tidak terbeli.

Dikarenakan BBM naik, maka tarif dasar listrik akan naik, semua ikutan naik tapi tidak untuk gaji.

Perjuangan para buruh saja , tiap tahunnya mesti berdemo besar-besaran agar gajinya bisa naik.

Memang subsidi itu dialokasikan untuk dana pendidikan dan kesehatan, tapi ini hidup semua orang tahu kalau hidup itu perlu makan dan yang lainnya.

Tapi percuma ketika anak bisa sekolah , tapi setelah sekolah mereka harus mengeluarkan keringat dahulu untuk mendapat makan guna membantu kedua orang tuanya.

Sungguh disayangkan.

No comments:

Post a Comment