18 Jan 2015

Impor Gas Elpiji kian mencekik | pemerintah pikirkan konversi ke gas alam

Sudah hampir beberapa tahun kebijakan pemerintah mengkonversi minyak tanah ke gas elpiji.

Kelangkaan minyak tanah memang sudah sedikit tergantikan dengan keberadaan gas elpiji.

Namun sepanjang perjalanan pemakaian gas elpiji masih dirasakan membuat masyarakat bermasalah.

Kejadian tabung gas meledak bagai bom waktu di rumah sudah terjadi di beberapa daerah. Dan pemakain gas ini kadang dirasakan lebih hemat minyak tanah atau pun mungkin kayu bakar.

Dewasa ini pemerintah dapat blunder dari yang namanya gas elpiji, pasokan gas elpiji dalam negeri menipis dan tidak mencukupi kebutuhan masyarakat, akibatnya pemerintah terpaksa mengimpor kekurangan gas elpiji tersebut.

Sudah pasti harga impor gas elpiji membuat kita ketergantungan pasaran gas di dunia yang pada akhirnya harganya pun sedikit melambung mahal.

Dan tentunya hal tersebut akan membebani masyarakat kita.

Impor gas elpiji bagai bom waktu bagi pemerintah, yang nantinya kita akan ketergantungan kepada impor saja. Sehingga tata niaga yang akan dilakukan pemerintah pun akan semakin sulit terutama memberikan harga yang murah kepada masyarakat.

Oleh karena itu, pemerintah pun berencana akan mengkonversi gas elpiji yang dalam tabung tersebut dengan gas alam yang dimiliki indonesia.

Namun, pada praktiknya agak sulit karena pemerintah harus menarik pipa dari hulu ke hilir hingga sampai ke rumah-rumah layaknya pipa PDAM yang disalurkan ke rumah-rumah.

Apapun kebijakan pemerintah nanti diharapkan tidak lagi membebani masyarakat

No comments:

Post a Comment