16 Jan 2015

Jual Electronik dengan Modus Undian

Mungkin kalian pernah mendengar dari beberapa sumber, baik di internet maupun di televisi.

Ya menurut beberapa kesaksian dari pengunjung yang pernah mengalami hal ini banyak yang tergiur dan tertipu dengan modus seperti ini.

Modusnya seperti apa ? Berikut kesaksian orang yang pernah tertipu.

Kejadiannya terjadi sekitar beberapa tahun yang lalu ketika orang tersebut berjalan di salah satu mall di Tangerang.

Pada saat itu tiba-tiba ia dihampiri oleh seorang pria yang memberikan salah satu barang gratis dan ketika ia terima barang tersebut, ia diminta untuk mengisi biodata sebagai laporan dan diajaklah ia ke toko yang agak jauh dengan tempat tadi.

Setelah itu bukannya hanya diminta mengisi biodata namun diberikan beberapa undian dan diberikan beberapa semacam dorprice.
 
Singkat cerita orang tersebut ditipu dan secara halus terpaksa membeli produk yang ada di toko tersebut. Seperti yang dilansir oleh link berikut 


Nah, modus seperti ini sekarang kami jumpai di daerah Jakarta, karawaci, tangerang kota, BSD dan Pamulang di salah satu Mall daerah tersebut.

Modusnya hampir sama, kami ketika itu melakukan investigasi berdiri di depan Mall yang banyak para salles yang sedang melakukan aksi pemasaran produknya.

Kami dihampiri oleh seorang pria remaja dia menawarkan salah satu produk pembersih seperti pada gambar berikut 


Dengan dalih bahwa ini adalah produk terbaru yang merupakan cairan pembersih serba guna yang dilihat di tampilan yang kurang jelas itu terlihat harga 35 ribu namun ini gratis untuk kami .

Setelah kami terima barang tersebut, kami diminta waktunya sebentar untuk menulis biodata sebagai laporan mereka kepada pihak perusahaan .

Dan kami pun diminta mengikutinya ke toko, setelah itu kami sedikit terkaget ketika melihat kok ini tokonya Elektronik bukan cairan pembersih yang tadi diberikan.

Kami ditanya macam-macam dari mulai nama , alamat, nomor telepon dan pekerjaan. 

Namun dikarenakan kami sudah pernah mendengar atau membaca modus semacam ini dan sedikit mencurigakan maka biodata kami samarkan alias asal sebut saja .

Setelah mengisi biodata kami berpura-pura mau pergi, mereka tahan dan malah menjelaskan beberapa produk elektronik yang ada di toko tersebut panjang lebar mereka jelaskan.

Salah satu dari mereka mengeluarkan beberapa amplop dan ternyata itu adalah amplop undian, dan kami diharuskan memilih undian tersebut.

Setelah dipilih dan dibuka mereka dengan ramai-ramai teriak membacakan isi undian tersebut "waah selamat anda mendapat voucer belanja satu juta rupiah".



Namun, voucer ini hanya dapat digunakan di toko-toko dengan salah satu merek yang mereka jual saja.

Dan selanjutnya mereka menjelaskan bahwa selain voucer anda juga akan mendapatkan doorprice, dan kami disuruh menggosok dibawah voucer. 

Jika terdapat bintang satu, hadiahnya blender, bintang dua ini, bintang tiga itu dan bintang lima anda tidak beruntung.

Namun, setelah dibuka tanda gosoknya terlihat bintang empat dan tidak ada pilihan hadiah yang ada cuma tulisan call center.

Nah, seperti pengalaman orang yang pernah kami ceritakan di atas bahwa mereka akan menelpon kantor pusat dan pastinya akan bilang bahwa anda adalah orang yang paling beruntung.

Dan mereka secarah berjamaah mengucapkan selamat pada kami, namun dikarenakan kami hanya ingin tahu modus ini sama atau tidak, kamipun segera mencukupkan transaksi yang belibet itu.

Dan kamipun berucap "sudah tidak usah panjang-panjang nanti kami lihat di internet jika kami berminat dengan produk kalian".

Dan ketika kami pergi dengan yakin bahwa ini hanya modus untuk penjualan dengan iming-iming hadiah namun ternyata kita dipaksa secara halus untuk membeli produk yang tidak jelas itu.

Merekapun langsung teriak bersama-sama sambil tertawa "yaaaa....kita gagaaaal".

Dengan ditulisnya artikel ini, sahabat netizen harus lebih hati-hati jangan sampai tergiur dengan modus seperti itu karena sudah banyak yang tertipu.

Barangnya pun belum tentu awet bahkan ada yang setelah dicoba di rumah langsung ada rusak alias tidak berfungsi, berhati-hatilah.






No comments:

Post a Comment